Selasa, 20 November 2012

BERBAIK SANGKA





Tugas ICB-Berbaik sangka  (Huznudzon)
Oleh Kamal Izzat AL-Jufri Kelas 9B
SMP Lazuardi Insan kamil
Daftar Isi:

Pendahuluan
Bab 1 Apa Itu Karakter Berbaik Sangka ?      
Bab 2 Apa Sih Manfaat dari Berbaik Sangka ?  
Bab 3 Lalu Apa Ciri Orang yang Berbaik Sangka?
Bab 4 Apa Saja yang Bisa Kita Lakukan Untuk
Menumbuhkan Sifat Berbaik Sangka ?


Pendahuluan

Masalah seringkali terus-menerus membelit kehidupan kita. Bentuknya pun beragam, terkadang kita tidak menyadari mengapa hidup yang kita jalani ada kalanya terasa rumit. Namun tidak selayaknya kerumitan hidup yang kita alami justru akan membuat pandangan kita terhadap masa depan menjadi sempit. 

Menghadapi situasi demikian, umumnya orang mengambil sikap kurang produktif, sehingga menimbulkan sikap kurang kooperatif. Misalnya:lebih suka pasif bahkan apatis. Akibatnya bukan saja usaha yang mulai dia tinggalkan, perlahan keyakinannya kepada janji Allah pun kian menipis.

Seseorang yang mengaku beriman sudah pasti sadar benar bahwa dari setiap peristiwa maka Allah telah memberikan mutiara hikmah untuk manusia. Yakni, sesuatu yang berharga yang hilang milik orang beriman (al-Hikmatu zhalatul mu'minin). Artinya, kejadian yang menimpa kita, pasti ada kadar atau nilai berharga yang sudah dipersiapkan untuk kita.

Ketika suatu ujian atau cobaan datang menghampiri hidup kita dan menguji keimanan kita, seharusnya kita masih mampu melihat sekeliling kita. Bahwa masih banyak orang yang memiliki beban hidup yang jauh lebih berat dari pada yang kita pikul, sehingga tanpa kita sadari beban yang kita rasakan akan jauh terasa ringan. Pola pikir semacam itu akan memberi dampak bertambahnya rasa syukur kita kepada Allah Ta'ala, yang dengan itu perlahan-lahan pintu penyelesaian itu akan terbuka dan dengan izin allah semua yang ada ddisekitar kita akan mempermudah urusan kita.

Dan salah satu faktor yang mendorong timbulnya rasa syukur kita pada Allah adalah berbaik sangka atau husnudzon terhadap ketentuan Allah. Karena dengan hal itulah kita dapat berfikir bahwasanya dibalik semua permasalahan yang Allah berikan kepada kita, ada sebuah hikmah yang ingin Allah tampakkan dihadapan kita. Dengan mengetahui hikmah dari sebuah ujian hidup kita dapat mengerti hakikat hidup yang dirancang Allah untuk kita, dan jika kita telah mengetahui apa hakikat hidup itu, InsyaALLAH kita dapat lebih bijak dalam menghadapi berbagai macam persoalan kehidupan

Seperti yang dicontohkan oleh sosok  nabi Ibrahim dan Putranya,Nabi Ismail Dalam firman ALLAH yang berbunyi.
قَدْ كَانَتْ لَكُمْ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ فِي إِبْرَاهِيمَ وَالَّذِينَ مَعَهُ إِذْ قَالُوا لِقَوْمِهِمْ إِنَّا بُرَاء مِنكُمْ
“Sesungguhnya telah ada suri tauladan yang baik bagimu pada Ibrahim dan orang-orang yang bersama dengan dia.” (QS: Al-Mumtahanah  04)
Ini menjelaskan bahwa Berbaiksangka memrupakan sebuah suri teladan dan merupakan produk dari olahan kekuatan iman. Tidak mungkin seseorang memiliki kemuliaan akhlak berupa husnudzon, jika tidak yakin dengan segala sesuatu yang sudah diputuskan Allah.
 namun semuanya butuh proses dan kesabaran yang tinggi.  Hanya pada Allah kita berusaha dan tawakkal. Hasbiyallaahu laa laahailallaahu Allahu Akbar 




Bab 1 Apa Itu Karakter Berbaik   Sangka ?

Berbaik sangka, dalam istilah agama Islam disebut dengan husnuzhan. Adapun lawan dari husnuzhan adalah su’uzhan, yang berarti berburuk sangka.Secara definitif berati Berpikir yang baik terhadap orang lain Walaupun orang tersebut mungkin telah mengusik perasaan kita namun masih dapat kita percaya.kita sangat memerlukan sifat ini dilingkungan sekitar kita seperti yang di ungkapkan Brian Tracy di dalam bukunya.

Dalam buku Brian Tracy yang berjudul Change Your Thinking Change Your Life,   ia mengatakan bahwa dalam melakukan kesalahan selalu ada dua pihak. Dan dia mengatakan bahwa fakta menunjukkan diperlukan dua orang untuk membangun sebuah penjara, sang tawanan dan sang penjaga, dan kedua duanya akan terperangkap dalam penjara tersebut. Tentu anda menanyakan mengapa Penulis mengutip kalimat diatas, disini Penulis ingin mengajak anda berpikir bahwa kegagalan yang anda rasakan sekarang juga merupakan buah dari kesalahan
kesalahan anda lakukan baik itu kecil, sedang atau besar, jadi anda tidak perlu lagi untuk melihat siapa yang salah dan akan anda jadikan kambing hitam, itu adalah perbuatan sia sia yang menghabiskan energi anda, Cobalah anda hilangkan sugesti negative anda dan bawalah pikiran positif anda untuk menghadapi masalah dan kegagalan itu maka anda akan diantarkan untuk menjadi seorang solution creator.

Maka,bisa disimpulkan bahwa berpikir positif bisa sangat membantu kita dalam menyelesaikan masalah sehari-hari.




Bab 2 Apa Sih Manfaat dari Berbaik Sangka ? 

Sebagai khalifah di bumi ini manusia dibekali ALLAH akal sehat dan pikiran yang baik.Namun sampai sekarang banyak manusia yang masih tidak menyadari akan Manfaat Berbaik sangka.Padahal dalam menjalani kehidupanya, manusia pasti akan membutuhkan sifat tersebut bahkan Islampun sampai menekankan sekali sifat Berbaik sangka dalam kehidupan umatnya. Paling tidak, ada empat Manfaat mengapa islam sangat menekankan sifat berbaik sangka.

Pertama, kita harus khusnudzdzan dan berpikir positif karena
ternyata orang lain seringkali tidak seburuk yang kita kira. Contoh
terbaik mengenai hal ini ialah kisah Nabi Khidhir dan Nabi Musa
Alaihima As-Salam. Suatu kali, Allah Subhanahu wa Ta’ala
memerintahkan Nabi Musa untuk menambah ilmu dari seseorang yang sedang berdiri di tepi pantai yang mempertemukan dua arus laut.Setelah mencari tempat yang dimaksud, di situ beliau menemukanNabi Khidhir, dan kemudian mengutarakan maksudnya. NabiKhidhir mau menerima dengan satu syarat; Nabi Musa tidak boleh Tergesa-gesa bertanya sampai Nabi Khidhir menjelaskan.
“Tapi aku yakin, kamu tidak akan bisa bersabar”, tambah Nabi Khidhir lagi. Namun karena Nabi Musa bersikeras, akhirnya dimulailah perjalanan beliau berdua berdasarkan syarat tadi. Ternyata benar! Ketika dalam perjalanan itu Nabi Khidhir melakonkanhikmah demi hikmah yang telah diperintahkan oleh Allah SubhanahuwaTa’ala,tak sekalipun Nabi Musa mampu bersabar untuk tidak tergesa-gesa menafsirkan yang bukan-bukan. (Qs. Al-Kahfi: 60-82).
Kedua, berbaik sangka dan berpikir positif dapat mengubah suatu
keburukan menjadi kebaikan. Kita dapat menemukan pembuktiannya dalam teladan Rasulullah Shallallahu `Alaihi wa Sallam, ketika seluruh
kafilah-kafilah Arab berkumpul di Makkah pada tahun-tahun pertama
turunnya wahyu. Allah Subhanahu wa Ta’ala memerintahkan Rasulullah
untuk menyampaikan risalah Islam kepada semua kafilah itu. Namun
yang terjadi, mereka justru mencaci dan menyakiti Rasulullah, serta
melumuri wajah beliau dengan pasir. Saat itu, datanglah malaikat ke hadapan Rasulullah,“Wahai Muhammad,(dengan perlakuan mereka ini) sudah sepantasnya jika kamu berdoa kepada Allah agar membinasakan mereka seperti doa Nuh AlaihiSalam atas kaumnya.” Rasulullah segera mengangkat tangan beliau. Tetapi yang terucap dalam doa beliau bukanlah doa kutukan,melainkan untaian maaf dan harapan bagi orang-orang yang telah menyakitinya, “Ya Allah, berilah petunjuk kepada kaumku.Sesungguhnya (mereka melakukan semua ini terhadapku)hanya karena mereka tidak tahu. Ya Allah, tolonglah aku agar mereka bisa menyambut ajakan untuk taat kepada-Mu.” (“Al-Ahadits Al-Mukhtarah,karya Abu `Abdillah Al-Maqdasi, 10/14).
Pilihan beliau ternyata tidak salah. Tak lama setelah peristiwa
tersebut, mereka yang pernah menyakiti beliau berangsur-angsur
memeluk Islam dan menjadi Sahabat yang paling setia. Ini sesuai
dengan ajaran Al-Qur’an, “Tanggapilah (kejahatan itu) dengan cara
yang lebih baik, maka tiba-tiba orang yang antaramu dengan dia ada
permusuhan seolah-olah telah menjadi teman yang sangat akrab.” (Qs.
Al-Fushilat: 34)

Ketiga, berbaik sangka dan berpikir positif dapat menyelamatkan hati
dan hidup kita. Sebab hati yang bersih adalah hati yang tidak
menyimpan kebencian. Hati yang tenteram adalah hati yang tidak
memendam suudzan terhadap orang lain. Dan hati yang
berseri-seri hanyalah hati yang selalu berpikir positif bagi dirinya



Bab 3 Lalu Apa Ciri Orang yang Berbaik Sangka?
Sebagai muslim yang baik kita harus memperkuat pengertian kita terhadap sifat berbaik sangka dengan mempelajari cirri-cirinya
Ciri-Ciri orang yang berbaik sangka adalh sebagai berikut:

  1. selalu bisa membedakan mana fakta yang benar dan salah
  2. orang tersebut selalu tenang karena tidak cepat-cepat tergoda dengan fakta yang                  ada
  3. Orang itu akan lebih dihormati orang lain
  4. berpikir matang sebelum bertindak
  5. orang tersebut pasti memiliki sifat-sifat baik lainya kerena orang yangmelakukan sifat baik pasti akan melahirkan sifat baik yang lain
  6. dan lain sebagainya

Jadi,bila orang tersebut memiliki sebagian atau semua ciri-ciri tersebut,bisa di pastikan kalau oaring tersebut adalah orang yang berbaik sangka terhadap orang di sekitarnya.  


Bab 4 Apa Saja yang Bisa Kita Lakukan
Untuk Menumbuhkan Sifat
Berbaik Sangka ?

Apa saja Yang harus kita lakukan untuk memperkuat sifat berbaik sangka?.Mungkin saja ini pertanyaan yang muncul dari benak pembaca sekalian mengenai tulisan ini jadi langsung saja penulis jabarkan mengenai beberapa kiat-kiat untuk memperkuat sifat baik sangka:

Yang pertama,kita harus memaksakan diri untuk melakukan sifat berbaik sangka itu terhadap diri sendiri dan orang lain, yaitu dengan menguatkan dan mengingatkan sifat tersebut dalam diri kita

Yang Kedua,kita niatkan sekuat kuat nya dalam hati kita untuk melakukan sifat baik sangka. Dengan niat ,insyaallah kita sudah mulai mempersiapkan perlakuan baiksangka kita terhadap orang lain

Yang ketiga,Hapuslah semua dorongan buruk sangka yang mulai tumbuh atau memang sudah ada dalam diri kita sendiri.Ini sangat diperukan dalam memperkuat sifat kebaik sangkaan dalam diri kita, karena kita harus mengusir jauh-jauh lawan dari sifat baik sangka ,yaitu buruk sangkalah pastinya.  

Jadi, jika anda ingin memantapkan sifat berbaik sangka anda, cobalah untuk melaksanakan kiat-kiat di atas.Innsyaallah anda bisa memperkuat sifat berbaik sangka itu sesuai dengan kemauan anda masing-masing.



  

Selasa, 06 November 2012

Amanah VS Khianat



Amanah VS Khianat

I.              Daftar  Isi

1.               Definisi
2.              Al-Kisah
3.              Ciri-Ciri
4.              Sisi Baik & Sisi Buruk
5.              Dalil
6.              Macam-Macam
7.              Kiat-Kiat Untuk Memperkuat Sifat Tersebut
8.              Referensi









Ж                      Definisi
A.             Amanah
Amanah adalah suatu sifat Allah & Rasulullah, yaitu melakukan sesuatu yang menjadi tugasnya (menjauhi larangan dan melakukan perintah/yang baik),  menepati janji, menyampaikan segala bentuk titipan, dan bertanggung jawab atas segala tugas, jabatan, diri sendiri, kelakuan dan amanah. Sifat ini harus ada dalam sifat muslim seperti yang terdapat di Hadist Rasulullah SAW yang akan dijelaskan nanti. Sifat ini akan menimbulkan rasa setia satu sama lain dan akan menimbulkan kepercayaan.
B.              Khianat
Khianat adalah sifat syaiton Nirrojim yang harus selalu di jauhi, yaitu, melanggar janji, melakukan perbuatan tidak setia, tidak mena’ati perintah, melalaikan tanggungb jawab dalam berbagai hal. Sifat ini akan menghancurkan diri kita sendiri dan orang lain. Contohnya adalah para petinggi bangsa ini yang selalu berbuat hal yang jauh dari sifat Amanah, contohnya adalah korupsi. Perbuatan ini akan menghancurkan imej kita dimanapun kita berada dan kepercayaan akan menjauh dari kita   




Ж                     Al-Kisah
a)             Kisah di Perang Uhud
Perang Uhud adalah perang umat Muslim yang kedua setelah Perang Badar, yang juga bertarung melawan Kafir Quraisy. Perang ini adalah perang balas dendam Kaum Kafir karena kalah di Perang Badar.
Pada saat itu tentara muslim berjumlah 700 orang sedangkan pasukan Kafir berjumlah 3000 orang.
Di awala peperangan sampai pertengahan, pasukan muslim berhasil mendominasi pertarungan, karena di atas Bukit Uhud ditempatkan sekelompok pemanah yang diperintahkan untuk tidak turun selama peperangan masih berlanjut, karena itulah kunci kemenangan untuk Muslim.
Sayangnya, ketika perang sudah hampir dimenangkan oleh Muslim dan para Kafir berlari ketakutan dan meninggalkan  rampasan perang, para pemanah tergiur untuk mengambil rampasan perang karena ketakutan akan tidak kedapatan bagian. Akhirnya mereka pun turun dari Bukit Uhud dan berkumpul dengan para muslim yang lain, yaitu mengambil rampasan perang.
Ternyata celah ini dilihat oleh salah satu kelompok yang dipimpin oleh Khalid bin Walid. Dengan kecerdikannya ia memerintahkan pasukan berkuda untuk memutari Bukit Uhud dan mrengepung Umat Muslim yang berada di tengah. Ternyata taktik ini berhasil, sehingga membuat Umat Muslim lari kocar-kacir. Akhirnya perang pun berhasil dimenangi oleh Kaum Kafir.

b)             Kisah Kematian Imam Hasan
Pada saat itu Imam Hasan baru saja selesai perang dan beliau merasa sangat lelah, beliaupun beristirahat di rumah dan diurus oleh istrinya.
Pada saat itu, zaman Islam sedang dalam masa pergolakan, karena terjadi perseteruan antara pihak bangsawan yaitu Muawiyyah dan pihak Imam Hasan. Muawiyyah berusaha sekuat tenaga dengan cara apapun untuk merebut jabatan khalifah dari tangan Imam Hasan yang diberikan oleh ayahnya yaitu Imam Ali. Muawiyyah adalah seorang muslim-musliman (islam KTP) yang hanya mau mendapatkan kekayaan dan jabatan.   
Akhirnya, Muawiyyah mendapatkan taktik baru untuk merebut tahta. Yaitu dengan cara merayu istri dari Imam  Hasan untuk menikan dengan Yazid (anak Muawiyyah yang tampan nan gagah, sayangnya ia adalah seorang pemabuk berat) dengan akad nikah yaitu kematian Imam Hasan.
Istri Muawiyyah pun tergiur yang akhirnya menerima tawaran itu. Sehingga saat Imam Hasan ingin makan, sang istri memberikan racun ke makanan Imam  Hasan. Ketika Imam Hasan memakannya, Imam Hasan pun tejatuh dan meninggal dunia.
Sang istri pun pergi ke Muawiyyah untuk menagih janjinya. Ternyata, saat ia dating ia tak dianggap dan dibohongi oleh Muawiyyah. Akhirnya untuk beberapa saat, Muawiyyah mengambil jabatan yang akhirnya meninggal di zaman Imam Husain.


Ж                     Ciri-Ciri
       I.    Orang Amanah
a.              Setiap orang percaya kepadanya
b.              Tidak pernah melanggar janji dan permintaan(yang baik)
c.              Bisa menjaga rahasia
d.              Setiap titipan akan disampaikan
e.              Permintaan akan dilaksanakan
f.              Bisa diberi kepercayaan
g.              Dapat bertanggung jawab atas segala jabatan/tanggung jawab
h.              Melakukan sesuatu yang harus/boleh untuk dilakukan
   II.    Orang Khianat
a.              Tidak ada yang percaya
b.              Melanggar janji
c.              Tidak bias diberi kepercayaan
d.              Perintah dan titipan selalu dilanggar
e.              Tidak bias menjaga rahasia
f.              Suka menyebar aib orang
g.              Comel
h.              Menyepelekan tanggung jawab
i.                Melakukan sesuatu yang tidak seharusnya ia lakukan


Ж                      Sisi Baik Amanah
a.               Dipercaya semua orang
b.              Dicintai Allah dan Rasul
c.               Didekatkan pada surga
d.              Dapat pahala
e.               Mendapat/mempunyai banyak teman dan sedikit musuh
f.               Hati akan menjadi lebih tenang karena amanat telah dilaksanakan
g.               Dipercaya menjadi pemimpin
h.              Dipercaya di setiap keadaan dan kejadian
i.                Terbebas dari tuduhan karena dipercaya
j.               Akan lebih sering jujur

Ж                      Sisi Buruk Khianat
a.               Mendapat kesialan
b.              Dibenci Allah dan Rasul
c.               Didekatkan pada neraka
d.              Dapat dosa]
e.               Dijauhi orang
f.               Hati selalu gundah karena tak melaksanakan amanah
g.               Tak akan dipercaya
h.              Akan lebih sering bohong
i.                Selalu mendapat pahala
j.               Tidak akan di jadikan pemimpin
k.               Tak akan diberi tanggung jawab



Ж                    Macam - Macam

1.              Amanah terhadap tanggung jawab yang sedang dipikul, contoh: menjadi ketua OSIS, ketua kamar, dll
2.             Amanah terhadap titipan dan janji. Amanah disini harus diartikan dengan menepati janji dan menyampaikan titipan
3.             Amanah terhadap tubuh dan nikmat dari Allah SWT. Maksudnya adalah kita harus menjaga tubuh dan menggunakannya dengan sebaik mungkin dan mensyukurinya, sama dengan nikmat Allah SWT, kita harus menggunakannya dengan sebaik mungkin. Contoh: menjaga aurat
4.             Amanah terhadap rahasia dan aib, yaitu menjaga dengan sebaik mungkin ( jika itu yang terbaik) rahsia dan aib orang lain


Ж                     Kiat – Kiat untuk memperkuat sifat amanah

1.               Berusaha menganggap tanggung jawab sebagai permainan, yaitu santai tetapi tetap serius
2.              Banyak berdoa kepada Allah SWT agar diberi kemudahan dan istiqomah
3.              Belajarlah menjadi orang jujur dan jauhi kebohongan
4.              Timbulkanlah dalam diri bahwa nikmat Allah SWT harus dipergunakan dengan sebaik-baiknya, karena bila kita melalaikannya, nikmat kita akan dikurangi
5.              Ingatlah dalam diri sisi baik amanah dan sisi buruk khianat
6.              Belajarlah untuk adil, kita ingin mempunyai teman yang amanah tetapi kita sendiri tidak amanah
7.              Ingatlah bahwa kepercayaan itu mahal dan jika kita melalaikannya kita tak aka n mendapatkannya kembali
8.              Hargailah orang yang memberikan kepercayaan kepada kita

Ж                      Dalil
1.               Diriwayatkan pula dari Abu Hurairah r.a., ia bercerita, "Ketika Rasulullah saw. sedang berbicara di hadapan para Sahabat, tiba-tiba datanglah seorang Arab badui, lalu bertanya, 'Bilakah terjadi hari Kiamat?' Namun Rasulullah terus melanjutkan pembicaraan. Sebagian orang berkata, 'Rasulullah mendengarnya namun beliau membenci perkataannya itu.' Sebagian orang berkata, 'Beliau tidak mendengarnya.' Setelah selesai berbicara Rasulullah berkata, 'Di mana si penanya tentang hari Kiamat tadi?' 'Aku orangnya, wahai Rasulullah!' sahutnya. Rasulullah berkata, 'Jika amanah telah disia-siakan, maka tunggulah hari Kiamat.' 'Bagaimanakah amanah disia-siakan?' tanyanya lagi. Rasulullah berkata, 'Jika urusan ini telah diserahkan kepada orang yang bukan ahlinya, maka tunggulah hari Kiamat'!" (HR Bukhari [59]).
                                    
2.              Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a., ia berkata, "Rasulullah saw. pernah berdo'a, 'Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari rasa lapar, karena lapar merupakan seburuk-buruk pendamping. Dan aku berlindung kepada-Mu dari sifat khianat (yaitu tidak menunaikan amanat Allah dan manusia), karena khianat merupakan seburuk-buruk perangai'." (Shahih, Abu Dawud [1547], an-Nasa'i [VIII/263], dan Ibnu Majah [3354]).
3.              Diriwayatkan dari Anas bin Malik r.a., ia berkata (artinya), "Suatu ketika Rasulullah saw. berkhutbah di hadapan kami, dalam khutbahnya beliau berkata, 'Tidak ada iman bagi yang tidak memiliki sifat amanah. Dan, tidak ada agama bagi yang tidak menepati perjanjian'." (Shahih, Ahmad [III/135, 154, 210 dan 251], al-Baghawi dalam Syarhus Sunnah [38], Ibnu Hibban [194], al-Baihaqi [IV/97, VI/288 dan IX/231], al-Qudha'i dalam Musnad asy-Syihaab [848, 849 dan 850]).
4.              Allah SWT berfirman (artinya), "Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengkhianati Allah dan Rasul (Muhammad) dan (juga) janganlah kamu mengkhianati amanat-amanat yang dipercayakan kepadamu, sedang kamu mengetahui." (Al-Anfaal: 27). 

5.              Rasulullah bersabda:
 قال الرسول: ” آية المنافق ثلاثة : إِذَا حَدَثَ كَذَبَ، وَإِذَا وَعَدَ أَحْلَفَ، وَإِذَا ائْتُمِنَ خَانَ/ متفق عليه
“Tanda-tanda orang munafik ada 3. Jika berbicara berbohong, jika berjanji ingkar dan jika dipercaya berkhianat.” (HR. Bukhari Muslim)

6.              Dipermalukan di hari kiamat.
فَكُلَّ غَادَرٍ لِوَاءٌ يَوْمَ الْقِيَامَةِ يُقَالُ: هَذِهِ غُدْرَةُ فُلاَنٍ”/ متفق عليه
“Setiap pengkhianatan akan mendapat bendera di hari kiamat, disebutkan ini pengkhianatan si fulan dan ini pengkhianatan si fulan.” (HR. Bukhari Muslim)
7.              Tidak disukai oleh Allah.
Allah SWT berfirman:
“Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berkhianat.” (QS. 8:58)
Dalam ayat yang lain Allah SWT berfirman:
“Dan janganlah kamu berdebat (untuk membela) orang-orang yang mengkhianati dirinya. Sesungguh-nya Allah tidak menyukai orang-orang yang selalu berkhianat lagi bergelimang dosa,” (QS. 4:107)
Dalam ayat yang lain Allah SWT juga berfirman:
“Sesungguhnya Allah membela orang-orang yang telah beriman. Sesungguhnya Allah tidak menyukai tiap-tiap orang yang berkhianat lagi mengingkari nikmat.” (QS. Al-Hajj: 38)
8. Khianat merupakan sifat orang Yahudi
Allah SWT berfirman:
“(Tetapi) karena mereka melanggar janjinya, Kami kutuk mereka, dan Kami jadikan hati mereka keras membatu. Mereka suka merubah perkataan (Allah) dari tempat-tempatnya, dan mereka (sengaja) melupakan sebagian dari apa yang mereka telah diperingatkan dengannya, dan kamu (Muhammad) senantiasa akan melihat pengkhianatan dari mereka kecuali sedikit di antara mereka (yang tidak berkhianat), maka maafkanlah mereka dan biarkanlah mereka, sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik.” (QS. 5:13)
 9.Khianat adalah jalan menuju neraka.
Allah SWT berfirman:
“Allah membuat istri Nuh dan istri Luth perumpamaan bagi orang-orang kafir. Keduanya berada di bawah pengawasan dua orang hamba yang saleh di antara hamba-hamba Kami; lalu kedua istri itu berkhianat kepada kedua suaminya, maka kedua suaminya itu tiada dapat membantu mereka sedikit pun dari (siksa) Allah; dan dikatakan (kepada keduanya); “Masuklah ke neraka bersama orang-orang yang masuk (neraka)”. (QS. 66:10)

“Sesungguhnya Allah memerintahkan kalian untuk menunaikan amanah kepada yang berhak menerimanya.” (An-Nisa`: 58)

Ж                    
Daftar Pustaka
b.              Sumber:  http://asysyariah.com/amanah.html












Postingan Lama