Tugas ICB-Berbaik sangka
(Huznudzon)
Oleh Kamal Izzat AL-Jufri Kelas 9B
SMP Lazuardi Insan kamil
Daftar Isi:
Pendahuluan
Bab 1 Apa Itu Karakter Berbaik Sangka ?
Bab 2 Apa Sih Manfaat dari Berbaik Sangka ?
Bab 3 Lalu Apa Ciri Orang yang Berbaik Sangka?
Bab 4 Apa Saja yang Bisa Kita Lakukan Untuk
Menumbuhkan Sifat Berbaik Sangka ?
Pendahuluan
Masalah seringkali terus-menerus membelit kehidupan kita.
Bentuknya pun beragam, terkadang kita tidak menyadari mengapa hidup yang
kita jalani ada kalanya terasa rumit. Namun tidak selayaknya kerumitan hidup
yang kita alami justru akan membuat pandangan kita terhadap masa depan menjadi
sempit.
Menghadapi situasi demikian, umumnya orang mengambil sikap
kurang produktif, sehingga menimbulkan sikap kurang kooperatif. Misalnya:lebih
suka pasif bahkan apatis. Akibatnya bukan saja usaha yang mulai dia tinggalkan,
perlahan keyakinannya kepada janji Allah pun kian menipis.
Seseorang
yang mengaku beriman sudah pasti sadar benar bahwa dari setiap peristiwa maka
Allah telah memberikan mutiara hikmah untuk manusia. Yakni, sesuatu yang berharga
yang hilang milik orang beriman (al-Hikmatu
zhalatul mu'minin). Artinya, kejadian yang menimpa kita, pasti ada
kadar atau nilai berharga yang sudah dipersiapkan untuk kita.
Ketika suatu ujian atau cobaan datang menghampiri hidup kita
dan menguji keimanan kita, seharusnya kita masih mampu melihat sekeliling kita.
Bahwa masih banyak orang yang memiliki beban hidup yang jauh lebih berat dari
pada yang kita pikul, sehingga tanpa kita sadari beban yang kita rasakan akan
jauh terasa ringan. Pola pikir semacam itu akan memberi dampak bertambahnya
rasa syukur kita kepada Allah Ta'ala, yang dengan itu perlahan-lahan pintu
penyelesaian itu akan terbuka dan dengan izin allah semua yang ada ddisekitar
kita akan mempermudah urusan kita.
Dan
salah satu faktor yang mendorong timbulnya rasa syukur kita pada Allah
adalah berbaik sangka atau husnudzon terhadap ketentuan Allah. Karena dengan hal
itulah kita dapat berfikir bahwasanya dibalik semua permasalahan yang Allah
berikan kepada kita, ada sebuah hikmah yang ingin Allah tampakkan dihadapan
kita. Dengan mengetahui hikmah dari sebuah ujian hidup kita dapat mengerti
hakikat hidup yang dirancang Allah untuk kita, dan jika kita telah mengetahui
apa hakikat hidup itu, InsyaALLAH kita dapat lebih bijak dalam menghadapi
berbagai macam persoalan kehidupan
Seperti yang dicontohkan oleh sosok nabi Ibrahim dan Putranya,Nabi Ismail Dalam firman
ALLAH yang berbunyi.
قَدْ كَانَتْ لَكُمْ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ فِي إِبْرَاهِيمَ وَالَّذِينَ مَعَهُ إِذْ قَالُوا لِقَوْمِهِمْ إِنَّا بُرَاء مِنكُمْ
“Sesungguhnya telah ada suri tauladan yang baik bagimu pada Ibrahim dan
orang-orang yang bersama dengan dia.” (QS:
Al-Mumtahanah 04)
Ini menjelaskan bahwa Berbaiksangka memrupakan sebuah suri
teladan dan merupakan produk dari olahan kekuatan iman. Tidak mungkin seseorang
memiliki kemuliaan akhlak berupa husnudzon,
jika tidak yakin dengan segala sesuatu yang sudah diputuskan Allah.
namun semuanya butuh proses dan kesabaran yang
tinggi. Hanya pada Allah kita berusaha
dan tawakkal. Hasbiyallaahu laa laahailallaahu Allahu Akbar
Bab 1 Apa Itu Karakter Berbaik Sangka ?
Berbaik sangka, dalam
istilah agama Islam disebut dengan husnuzhan.
Adapun lawan dari husnuzhan adalah
su’uzhan, yang berarti berburuk
sangka.Secara definitif berati Berpikir yang baik terhadap orang lain Walaupun
orang tersebut mungkin telah mengusik perasaan kita namun masih dapat kita
percaya.kita sangat memerlukan sifat ini dilingkungan sekitar kita seperti yang
di ungkapkan
Brian Tracy di dalam bukunya.
Dalam
buku Brian Tracy yang berjudul Change Your Thinking Change Your Life, ia mengatakan bahwa dalam melakukan kesalahan
selalu ada dua pihak. Dan dia mengatakan bahwa fakta menunjukkan diperlukan dua
orang untuk membangun sebuah penjara, sang tawanan dan sang penjaga, dan kedua
duanya akan terperangkap dalam penjara tersebut. Tentu anda menanyakan mengapa Penulis
mengutip kalimat diatas, disini Penulis ingin mengajak anda berpikir bahwa
kegagalan yang anda rasakan sekarang juga merupakan buah dari kesalahan
kesalahan anda lakukan baik itu kecil, sedang atau besar, jadi anda tidak perlu lagi untuk melihat siapa yang salah dan akan anda jadikan kambing hitam, itu adalah perbuatan sia sia yang menghabiskan energi anda, Cobalah anda hilangkan sugesti negative anda dan bawalah pikiran positif anda untuk menghadapi masalah dan kegagalan itu maka anda akan diantarkan untuk menjadi seorang solution creator.
kesalahan anda lakukan baik itu kecil, sedang atau besar, jadi anda tidak perlu lagi untuk melihat siapa yang salah dan akan anda jadikan kambing hitam, itu adalah perbuatan sia sia yang menghabiskan energi anda, Cobalah anda hilangkan sugesti negative anda dan bawalah pikiran positif anda untuk menghadapi masalah dan kegagalan itu maka anda akan diantarkan untuk menjadi seorang solution creator.
Maka,bisa
disimpulkan bahwa berpikir positif bisa sangat membantu kita dalam
menyelesaikan masalah sehari-hari.
Bab 2
Apa Sih Manfaat dari Berbaik Sangka ?
Sebagai khalifah di bumi ini manusia
dibekali ALLAH akal sehat dan pikiran yang baik.Namun sampai sekarang banyak
manusia yang masih tidak menyadari akan Manfaat Berbaik sangka.Padahal dalam
menjalani kehidupanya, manusia pasti akan membutuhkan sifat tersebut bahkan
Islampun sampai menekankan sekali sifat Berbaik sangka dalam kehidupan umatnya.
Paling tidak, ada empat Manfaat mengapa islam sangat menekankan sifat berbaik
sangka.
Pertama,
kita harus khusnudzdzan dan berpikir
positif karena
ternyata orang lain seringkali tidak seburuk yang kita kira. Contoh
terbaik mengenai hal ini ialah kisah Nabi Khidhir dan Nabi Musa
Alaihima As-Salam. Suatu kali, Allah Subhanahu wa Ta’ala
memerintahkan Nabi Musa untuk menambah ilmu dari seseorang yang sedang berdiri di tepi pantai yang mempertemukan dua arus laut.Setelah mencari tempat yang dimaksud, di situ beliau menemukanNabi Khidhir, dan kemudian mengutarakan maksudnya. NabiKhidhir mau menerima dengan satu syarat; Nabi Musa tidak boleh Tergesa-gesa bertanya sampai Nabi Khidhir menjelaskan.
ternyata orang lain seringkali tidak seburuk yang kita kira. Contoh
terbaik mengenai hal ini ialah kisah Nabi Khidhir dan Nabi Musa
Alaihima As-Salam. Suatu kali, Allah Subhanahu wa Ta’ala
memerintahkan Nabi Musa untuk menambah ilmu dari seseorang yang sedang berdiri di tepi pantai yang mempertemukan dua arus laut.Setelah mencari tempat yang dimaksud, di situ beliau menemukanNabi Khidhir, dan kemudian mengutarakan maksudnya. NabiKhidhir mau menerima dengan satu syarat; Nabi Musa tidak boleh Tergesa-gesa bertanya sampai Nabi Khidhir menjelaskan.
“Tapi aku yakin, kamu tidak akan
bisa bersabar”, tambah Nabi Khidhir lagi. Namun karena Nabi Musa bersikeras,
akhirnya dimulailah perjalanan beliau berdua berdasarkan syarat tadi. Ternyata benar!
Ketika dalam perjalanan itu Nabi Khidhir melakonkanhikmah demi hikmah yang
telah diperintahkan oleh Allah SubhanahuwaTa’ala,tak sekalipun Nabi Musa mampu
bersabar untuk tidak tergesa-gesa menafsirkan yang bukan-bukan. (Qs. Al-Kahfi:
60-82).
Kedua, berbaik sangka dan berpikir positif dapat mengubah
suatu
keburukan menjadi kebaikan. Kita dapat menemukan pembuktiannya dalam teladan Rasulullah Shallallahu `Alaihi wa Sallam, ketika seluruh
kafilah-kafilah Arab berkumpul di Makkah pada tahun-tahun pertama
turunnya wahyu. Allah Subhanahu wa Ta’ala memerintahkan Rasulullah
untuk menyampaikan risalah Islam kepada semua kafilah itu. Namun
yang terjadi, mereka justru mencaci dan menyakiti Rasulullah, serta
melumuri wajah beliau dengan pasir. Saat itu, datanglah malaikat ke hadapan Rasulullah,“Wahai Muhammad,(dengan perlakuan mereka ini) sudah sepantasnya jika kamu berdoa kepada Allah agar membinasakan mereka seperti doa Nuh AlaihiSalam atas kaumnya.” Rasulullah segera mengangkat tangan beliau. Tetapi yang terucap dalam doa beliau bukanlah doa kutukan,melainkan untaian maaf dan harapan bagi orang-orang yang telah menyakitinya, “Ya Allah, berilah petunjuk kepada kaumku.Sesungguhnya (mereka melakukan semua ini terhadapku)hanya karena mereka tidak tahu. Ya Allah, tolonglah aku agar mereka bisa menyambut ajakan untuk taat kepada-Mu.” (“Al-Ahadits Al-Mukhtarah,karya Abu `Abdillah Al-Maqdasi, 10/14).
keburukan menjadi kebaikan. Kita dapat menemukan pembuktiannya dalam teladan Rasulullah Shallallahu `Alaihi wa Sallam, ketika seluruh
kafilah-kafilah Arab berkumpul di Makkah pada tahun-tahun pertama
turunnya wahyu. Allah Subhanahu wa Ta’ala memerintahkan Rasulullah
untuk menyampaikan risalah Islam kepada semua kafilah itu. Namun
yang terjadi, mereka justru mencaci dan menyakiti Rasulullah, serta
melumuri wajah beliau dengan pasir. Saat itu, datanglah malaikat ke hadapan Rasulullah,“Wahai Muhammad,(dengan perlakuan mereka ini) sudah sepantasnya jika kamu berdoa kepada Allah agar membinasakan mereka seperti doa Nuh AlaihiSalam atas kaumnya.” Rasulullah segera mengangkat tangan beliau. Tetapi yang terucap dalam doa beliau bukanlah doa kutukan,melainkan untaian maaf dan harapan bagi orang-orang yang telah menyakitinya, “Ya Allah, berilah petunjuk kepada kaumku.Sesungguhnya (mereka melakukan semua ini terhadapku)hanya karena mereka tidak tahu. Ya Allah, tolonglah aku agar mereka bisa menyambut ajakan untuk taat kepada-Mu.” (“Al-Ahadits Al-Mukhtarah,karya Abu `Abdillah Al-Maqdasi, 10/14).
Pilihan beliau ternyata tidak salah.
Tak lama setelah peristiwa
tersebut, mereka yang pernah menyakiti beliau berangsur-angsur
memeluk Islam dan menjadi Sahabat yang paling setia. Ini sesuai
dengan ajaran Al-Qur’an, “Tanggapilah (kejahatan itu) dengan cara
yang lebih baik, maka tiba-tiba orang yang antaramu dengan dia ada
permusuhan seolah-olah telah menjadi teman yang sangat akrab.” (Qs.
Al-Fushilat: 34)
tersebut, mereka yang pernah menyakiti beliau berangsur-angsur
memeluk Islam dan menjadi Sahabat yang paling setia. Ini sesuai
dengan ajaran Al-Qur’an, “Tanggapilah (kejahatan itu) dengan cara
yang lebih baik, maka tiba-tiba orang yang antaramu dengan dia ada
permusuhan seolah-olah telah menjadi teman yang sangat akrab.” (Qs.
Al-Fushilat: 34)
Ketiga, berbaik sangka dan berpikir positif dapat menyelamatkan
hati
dan hidup kita. Sebab hati yang bersih adalah hati yang tidak
menyimpan kebencian. Hati yang tenteram adalah hati yang tidak
memendam suudzan terhadap orang lain. Dan hati yang
berseri-seri hanyalah hati yang selalu berpikir positif bagi dirinya
dan hidup kita. Sebab hati yang bersih adalah hati yang tidak
menyimpan kebencian. Hati yang tenteram adalah hati yang tidak
memendam suudzan terhadap orang lain. Dan hati yang
berseri-seri hanyalah hati yang selalu berpikir positif bagi dirinya
Bab 3
Lalu Apa Ciri Orang yang Berbaik Sangka?
Sebagai
muslim yang baik kita harus memperkuat pengertian kita terhadap sifat berbaik
sangka dengan mempelajari cirri-cirinya
Ciri-Ciri
orang yang berbaik sangka adalh sebagai berikut:
- selalu bisa membedakan mana fakta yang benar dan salah
- orang tersebut selalu tenang karena tidak cepat-cepat tergoda dengan fakta yang ada
- Orang itu akan lebih dihormati orang lain
- berpikir matang sebelum bertindak
- orang tersebut pasti memiliki sifat-sifat baik lainya kerena orang yangmelakukan sifat baik pasti akan melahirkan sifat baik yang lain
- dan lain sebagainya
Jadi,bila
orang tersebut memiliki sebagian atau semua ciri-ciri tersebut,bisa di pastikan
kalau oaring tersebut adalah orang yang berbaik sangka terhadap orang di
sekitarnya.
Bab 4
Apa Saja yang Bisa Kita Lakukan
Untuk Menumbuhkan Sifat
Berbaik Sangka ?
Apa
saja Yang harus kita lakukan untuk memperkuat sifat berbaik sangka?.Mungkin
saja ini pertanyaan yang muncul dari benak pembaca sekalian mengenai tulisan
ini jadi langsung saja penulis jabarkan mengenai beberapa kiat-kiat untuk
memperkuat sifat baik sangka:
Yang pertama,kita harus memaksakan diri untuk melakukan sifat
berbaik sangka itu terhadap diri sendiri dan orang lain, yaitu dengan
menguatkan dan mengingatkan sifat tersebut dalam diri kita
Yang Kedua,kita niatkan sekuat kuat nya dalam hati kita untuk
melakukan sifat baik sangka. Dengan niat ,insyaallah kita sudah mulai mempersiapkan perlakuan
baiksangka kita terhadap orang lain
Yang ketiga,Hapuslah semua dorongan buruk sangka yang mulai tumbuh
atau memang sudah ada dalam diri kita sendiri.Ini sangat diperukan dalam
memperkuat sifat kebaik sangkaan dalam diri kita, karena kita harus mengusir
jauh-jauh lawan dari sifat baik sangka ,yaitu buruk sangkalah pastinya.
Jadi,
jika anda ingin memantapkan sifat berbaik sangka anda, cobalah untuk
melaksanakan kiat-kiat di atas.Innsyaallah anda bisa memperkuat sifat berbaik sangka
itu sesuai dengan kemauan anda masing-masing.